Minggu, 26 Juli 2009

saya dan film

saya pernah mengaku suka sekali film, segala gambar bergerak, ato bahkan setiap gambar yang bercerita.

tapi sebenarnya hubungan saya dan film mungkin saja baru tahap pendekatan, ini tahap dimana saya berusaha mengenal dia lebih dekat. Dia suka apa aja, gak sukanya apa aja, pengennya ngapain aja...,

saya melihat film, berusaha mengerti apa yang dia sampaikan untuk saya.

dan akhirnya saya sadar bahwa semua yang diungkapkan lewat film adalah gagasan sutradara dan pembuat cerita, dan film adalah medianya.Jadi film adalah media komunikasi dan berekspresi. itu ternyata kata kuncinya ...,ini media...

ini kanvas, dan mereka melukisnya dengan kamera.....

beberapa kali saya coba bikin cerita sendiri dan menarasikannya lewat gambar. jadi semacam membuat film sendiri, begitu mungkin.

belajar bercerita dan mengungkapkan gagasan lewat cerita dan gambar.

mungkin lukisan saya dengan kamera ini belum sebgus lukisan sutradara-sutradara dan pencerita yang sudah kenyang pengalaman itu, tapai saya yakin lukisan saya punya manfaat.

setidaknya bagi diri saya sendiri karena punya kesempatan menunjukkan siapa saya dan pandangan saya tentang segala pengalaman dan kejadian di sekitar saya.

semoga kelak banyak orang yang merasakan manfaat film yang saya buat karena film yang bagus menurut saya adalah film yang bermanfaat dan membuat penontonnya merasa mendapatkan sesuatu setelah meihat film tersebut.

saya baru memulainya, dan sepertinya hubungan saya dan film akan semakin akrab.

dan karena film tidak bisa dikerjakan sendiri, saya beruntung punya teman-teman yang sama cintanya dengan media ini.

saya ingat teman saya adelia pratiwi pernah bilang "tidak ada peradapan tanpa pencerita"

saya ingin menjadi bagian peradapan, dan saya ingin menceritakan dunia dari sudut pandang saya.dengan lukisan saya, dengan film saya.

Senin, 20 Juli 2009

entah kenapa saya menulis ini

siang ini saya memutuskan pergi bersama vendi.
hari yang biasa saja karena saya dan vendi hanya mampir menemui teman lama kami "titisari raharjo" dan selanjutnya makan bersama di warung makan bu kris.
Sebenarnya vendi punya banyak rencana hari ini, mulai mengantrikan tiket hary potter untuk ceweknya, sampai mengajak saya nonton film "yang saya juga lupa judulnya". Namun vendi yang terkenal suka berubah-ubah rencana membatalkan semua rencana tersebut dan mengajak pulang setelah makan bersama titis.

dan kamipun pulang. melewati jalan biasanya, dengan keadaan yang serba biasa, dan saya melewati taman dolog. Di taman itu rupanya sedang ada keramaian, vendi penasaran dan mengajak saya mampir di taman tersebut. ternyata ada pementasan kuda lumping disana
.
saya dan vendi memutuskan untuk duduk-duduk menikmati kudalumping, sambil memperhatikan gerak-gerik para kru sebuah rumah produksi yang sibuk mengabadikan peristiwa pementasan kuda lumping tersebut dengan berbagai macam kamera yang masih baru ( seharusnya kami melihat kuda lumpingnya ).

dan kami akhirnya bosan melihat kamera dan kru, kamipun melihat pementasan tersebut.
sebuah cemeti panjang di mainkan oleh seseorang berbaju loreng, dan bersamaan dengan bunyi cemeti itu, seorang anak berumur kira-kira sepuluh tahun anggota grup itu tiba-tiba seperti kesurupan, menggelepar-gelepar di tanah lalu berjoget dengan beringas.

lalu seorang pria membawa seekor ayam hitam ke tengah arena.
anak kecil itu berusaha menangkap ayam hitam tersebut. akan tetapi ada dua pemuda yang saling melempar ayam tersebut sehingga anak tersebut gagal mendapatkan ayam incarannya.
pikir saya dan vendi ( ini kejar-kejaran ayam ato kuda lumping?)
namun peristiwa itu tidak berjalan lama.
salah seorang pemuda memberikan ayang tersebut kepada anak kecil tersebut.
anak kecil itu mendekatkan mulutnya ke leher ayam tersebut.
mulanya saya kira dia mencium ayam tersebut dengan penuh kasih sayang.
namu ternyata, anak kecil tersebut MENGGIGIT leher ayam tersebut.
saya dan vendi langsung tercengang, dan mendadak pementasan ini tidak indah lagi.
dan orang-orang sekitar tidak ada yang berusaha menyelamatkan ayam tersebut.
lalu, kepala ayam tersebut jatuh kebawah.
saya dan vendi semakin ketakutan.
lalu si anak tersebut (dengan mulut berlumuran darah) dengan beringas memakan ayam malang yang barusan digigit lehernya sampai putus tersebut.
OH MY GOD
adegan itu seram sekali, jauh lebih seram dari film-film horor yang ada dibioskop
karena kami menyaksikannya LIVE..
menyaksikan seorang anak sepuluh tahun membunuh seekor ayam dan memakannya.
kami berusaha berpikir positif bahwa anak tersebut sedang kesurupan ( maaf, saya tahu ini bukan pikiran positif)
sampai saya mengetik tulisan inipun, saya masih membayangkan wajah vendi yang begidik ngeri melihat adegan tersebut.
hari yang biasa yang kami lalui berubah menjadi hari yang seram.

OMG

Kamis, 18 Juni 2009

Tulisan untuk film Garuda di dadaku


Saya penah bilang, mungkin setelah nonton film ini saya akan menulis resensinya dengan penuh semangat. Dan saya memang menulisnya dengan penuh semangat kali ini. Meskipun agak tidak suka dengan posternya yang sedikit norak menurut saya, rasa kecewa itu terbayar ketika menonton filmnya yang jauh dari norak. Yah...,mungkin posternya memang dibuat demikian untuk menarik anak-anak untuk melihatnya. Film yang layak ditonton anak-anak memang, namun tetap enak dinikmati orang dewasa. Sebuah suguhan ringan, mendidik namun kritis tentang sepak bola, tentang timnas indonesia dan tentang orangtua Indonesia. Saya berikan apalus untuk sutradara film ini, Mas Ifa Isfansyah yang setahu saya ini film layar lebar pertamanya setelah sederetan film pendeknya yang bermutu.

Aplaus berikutnya saya berikan untuk penulisnya, Mas Salman Alisto yang menghiasi film ini dengan dialog-dialog cerdas yang sangat terasa kelasnya. Saya yakin 99 persen ( yang satu persen itu hadiah ) bahwa dialog seperti ini tidak akan ditemukan di film-film hantu yang sekarang sedang marak, bahkan film-film bertema "aurat" yang belakangan juga marak ( masyallah ). Para pemainnya yang merupakan anak-anak yang lucu nan imut memerankan karakter mereka dengan lugu sekali, namun justru kekuatan itulah yang selalu menghiasi film-film keluarga yang sukses ( efek yang sama akan dirasakan ketika menonton film Laskar pelangi, insyallah ).
Film ini seperti di ulasan filmnya di (21cineplex.com) adalah sebuah film tentang pemuda bernama bayu yang gemar sekali bermain sepak bola dan nampaknya dia memang berbakat bermain bola jika melihat gocekannya jauh lebih hebat dari gocekan saya ketika main futsal disela jadwal kuliah yang padat ( maaf tulisan ini jadi tercemar curhat ). Bayu sangat menyukai sepak bola, namun sang kakek yang sok bijak rupanya tidak setuju dengan minat bayu, rupanya trauma tentang ayah bayu yang mantan pemain sepak bola dan berakhir tragis meninggal sebagai supir taksi (agak aneh bukan?!) membuat sang kakek lebih protektif dan menjauhkannya dari dunia bola. Namun nasib sungguh adil (terutama di film), Bayu si tokoh utama mempunyai seorang sahabat yang penuh pengertian dan kaya (namun dia cacat sehingga berkursi roda kemana-amana), bersama sahabatnya ini Bayu berusaha mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola berlambang garuda di dada, tentu saja yang dimaksud Bayu adalah TIMNAS MERAH PUTIH. Bayu juga ingin sekali orang-orang menyanyikan lagu Mars PSSI yang terkenal itu untuknya ketika dia main di stadion. Sungguh Impian yang mulia, namun seperti film pada umumnya sungguh tidak mudah mencapainya, untuk mengetahuinya, tentu saja anda harus menontonnya sendiri. Dan saya sudah menontonnya barusan , huahahahaha( tertawa bangga sekali!!)
Saya akan mengulangi sekali lagi kalimat saya di paragraf pertama Film ini adalah film yang layak ditonton oleh anak-anak , namun tetap enak dinikmati orang dewasa. Sebuah suguhan ringan, mendidik namun kritis tentang sepak bola, tentang timnas indonesia dan tentang orangtua Indonesia. hehe,
Sejak awal tulisan ini berbau subyektif karena penulisnya adalah pecinta sepak bola, tapi jangan kuatir, bila anda tidak menyukai sepak bola, film ini tetap memberikan sesuatu untuk anda. saya suka salah satu dialognya "Bahkan jadi suporter bola di Indonesia bisa mati..." , hehehe, sungguh menggelitik...

Semoga suguhan cerdas ini bisa dinikmati para pecinta bola tanah air, dan semoga keyakinan kita terhadap timnas kita bertambah ( amien )

Dan seperti sutradara film ini yang menambahkan kata-kata di akhir film demikian :
" didedikasikan untuk sepak bola Indonesia "


Maka saya juga dengan bangga akan menuliskan kalimat di akhir tulisan saya dengan :
" didedikasikan untuk sepak bola Indonesia dan seluruh film Indonesia yang berkualitas "



HIDUP TIMNAS MERAH PUTIH








Pemain
: Emir Mahira
Aldo Tansani
Marsha Aruan
Ikranagara
Maudy Koesnaedi
Ary Sihasale
Ramzi

Sutradara : Ifa Isfansyah

Penulis : Salman Aristo

Jumat, 12 Juni 2009

Garuda Didadaku

Garuda....Didadaku.....

Garuda.....Kebanggaanku....

Kuyakin.....Hari Ini Pasti menang.....

Kobarkan Semangatmu.....Tunjukkan sportivitasmu....

Kuyakin....Hari Ini Pasti menang.....

Penggalan lirik yang biasanya berkumandang di stadion, kala timnas Indonesia sedang berhadapan dengan timnas negara lain ini mungkin sudah tidak asingbagi penggemar sepak bola tanah air...., itulah lirik yang bisa membuat semangat timnas berkobar di lapangan

Tanggal 18 Juni 2009 ini, denger-denger lagu tersebut akan berkumandang di bioskop-bioskop tanah air.

Kemarin saya lihat trailer film garuda didadaku, sutradaranya Ifa Isfansyah..., nama yang tidak asing bagi komunitas film pendek tanah air. Karya film pendeknya " Harap Tenang ada Ujian" sampai di korea dan beberapa festival internasional....

Film garuda didadaku dari trailernya sepertinya bertema : anak-anak, semangat, sepak bola, tim nasional

Tema itu saja sudah cukup menggugah niat buat nonton film ini di hari pertama pemutarannya, apalagi sutradaranya orang jogja yang film pendeknya menggugah.

Semoga ekspektasi saya tidak salah, mungkin beberapa jam setelah nonton film ini saya akan menulis ulasannya dengan penuh semangat, semoga...

saya merindukan efek setelah nonton film nagabonar, denias, kalla, janji joni, fiksi

sedikit dari film indonesia yang berkualitas,

dan tahun ini saya punya feeling bagus buat film-film bertema nasionalis ( oh, i love it )

King yang premiere tanggal 28 juni tentang bulu tangkis, dan Merah Putih yang menurut kabar dijadwalkan tayang 17 agustus, sesuai dengan temanya.

Yang jelas kamis besok saya akan pergi dengan penuh semangat ke bioskop,

-Lagu Dari netral untuk Film Garuda Didadaku-

Ayo putera bangsa, harumkan negeri ini...

jadikan kita bangga...

Indonesia...

Jayalah negaraku..

Tanah Air tercinta...

ndonesia Raya....

Jayalah negaraku..

Tanah Air tercinta...

ndonesia Raya....

Garuda didadaku

Garuda kebanggaanku

Kuyakin hari ini Pasti menang

Kobarkan Semangatmu

Tunjukkan Sportivitasmu

Kuyakin Hari Ini Pasti Menang

Garuda didadaku

Garuda kebanggaanku

Kuyakin hari ini Pasti menang

Kobarkan Semangatmu

Tunjukkan Sportivitasmu

Kuyakin Hari Ini Pasti Menang......

Selasa, 09 Juni 2009

Memorable picture.......

Nobo pertamanya bikin film sama Rama sama Vendy...., Mereka bikin QUQUMACAN
label yang selalu ada di film mereka nantinya....
Judul fil pendek pertama mereka PUNYAKU, dibikin bareng temen-temen kampus, gambarnya parah banget...., tapi untuk Film pertama itu sudah bagus banget....
Trus Mas Iman, anak buahnya mbak titis di dokumentasi Psychofest suka sama film itu, dikenalkanlah Nobo sama Rama ke Titis....



Pertama kali kenal titisari di dokumentasi psychofest





Trus Nobo Bareng sama Rama, Vendy, Titis, Ilma,Dimas, Kisti, Hita
bikin film pake kamera fotonya titis...




Jadilah Film PERSONA......, masih film terbaik yang pernah mereka buat


Trus, Nobo sama Rama, sama Vendy
( barengan terus pas bikin PUNYAKU, PERSONA)
pengen bikin film lagi.....




Mereka bikin film pendek lagi yang judulnya HORMATKU...,
film yang secara tidak diduga bisa sukses secara financial, sayang film yang ini titis gak bisa ikut



Liburan Kemarin, Ququmacan bikin film lagi....



Prosesnya sih belum selesai, dan sayangnya juga
Titis sama Rama tidak bisa ikut bikin, mereka berdua sedang berkesibukan.....


Didedikasikan buat seluruh Ququmacan..... ^_^
Jangan pernah berhenti berkarya....


QUQUMACAN............................AAAUUUMMM..........!!!!!

Kamis, 26 Maret 2009

mira bertanya, kenapa omnobo tidak suka eskrim

Hmmm,

             berat menjawabnya mir, tapi melihat tatapanmu yang penuh harap dan simpati, akhirnya dengan iba kuturuti kemauanmu, meskipun hal ini akan membangkitkan kenangan yang berpotensi menimbulkan PTSD { Post Traumatic Sindrom Disorder [ penjelasannya bisa dilihat di PPDGJ (PPDGJ = Pedoman Psikodiagnostik Ganguan Jiwa<>)]}

Oke, Bisa saya mulai ceritanya mir??

saya rasa kamu menjawab iya...

baiklah, jika kamu tidak sabar, saya akan mulai menceritakannya

cerita dimulai long,long time ago....

( om nobo terdiam, lalu menerawang )

FLASHBAG

         Di sebuah desa yang tenang di pelosok kabupaten Jombang, Hiduplah seorang petani lugu dan rajin. Sutomo namanya. Sutomo memiliki sepetak sawah yang tidak terlalu luas, namun cukup untuk menghidupi istri serta kelima anaknya yang terdiri dari empat orang putri dan seorang putra bungsu. Tiap harinya Sutomo berangkat pagi-pagi sekali untuk mencangkul sawahnya dan pulang ketika adzan dzuhur berkumandang dari langgar di belakang rumahnya. Dia melakukan itu setiap harinya dengan penuh semangat, tanpa mengeluh. Sesekali dia teringat masa mudanya sebagai seorang pejuang. Dan mengingat keputusan besarnya untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai kantor pos di surabaya dan memilih untuk membeli tanah di desa ini demi hidup damai bersama istrinya. namun dia tidak pernah menyesali keputusannya 20 tahun yang lalu.

         Hari ini Sutomo sepertinya tidak bisa berangkat ke sawah, sudah semalaman dia terjaga dirumahnya, juga istrinya, serta keempat anaknya yang lain. beberapa tetangga juga terlihat ikut terjaga dirumahnya. di salah satu kamar dirumahnya yang sederhana, putrinya yang nomer dua sedang berjuang diantara hidup dan mati untuk memperlihatkan dunia kepada seorang anak yang tengah dikandungnya. Di kamar tersebut hanya terlihat seorang bidan, ibunya, serta dukun bayi andalan desa tersebut membantu proses persalinannya. Sutomo menanti di ruang tamu dengan cemas, dia tidak merokok seperti halnya beberapa tetangga yang ikut menunggu dirumahnya. Sutomo  beberapa kali melihat ke arah jalan di depan rumahnya, seolah menanti seseorang. Dia memang menanti seseorang, suami putrinya, ayah dari anak yang akan dilahirkan anaknya. 

           Sesosok pria tiba-tiba muncul di depan rumah, dengan pakian loreng, sepatu lars, ransel besar, serta baret ungu kebanggaan angkatan laut. Pria tersebut lalu menemui Sutomo, mencium tangan mertuanya tersebut dan bertanya keadaan istrinya. Pria tersebut seolah sudah melupakan kondisi badannya sendiri yang kelelahan karena baru saja pulang dari sebuah latihan militer. Seperti sudah menentukan saat yang tepat, sesaat setelah Ayahnya datang, bayi tersebut mengeluarkan dirinya diiringi hembusan nafas lega dari seluruh orang yang berada dirumah tersebut, ucapan hamdalah orang-orang tersebut mengikuti suara tangis terputus-putus bayi yang baru saja melihat dunia tersebut. Ayahnya tersenyum lega, dan segera bergegas bersiap diri mengumandangkan adzan ketelinga bayi mungil tersebut. Sutomo tersenyum penuh syukur, cucu laki-laki pertamanya telah lahir, ketika matahari baru saja muncul dan subuh baru saja berlalu. Pagi itu, 16 Agustus 1988 dia memilih tidak pergi kesawah, seharian dia akan menunggui cucunya yang baru saja diberi nama oleh kedua orang tuanya Edwyn Charisma Putra.

         Siang harinya, tetangganya yang juga seorang kepala sekolah dan teman baik Sutomo mengunjungi Sutomo untuk memberi selamat. Teman Sutomo tersebut rupanya juga menggendong cucu perempuannya yang pertama, yang sudah berumur satu tahun. masih bayi sekali Teman Sutomo itu mengenalkan cucunya kepada cucu Sutomo. nama gadis kecil itu Rr. Venny Merysta.

***

Ehm,

omnobo merperbaiki posisinya mengetik, mengecek kondisi batere laptop yang mulai sekarat, dia mencolokkan charger, lalu meneruskan mengetik..

oke mir...,

kita lanjutkan

***

          Limabelas tahun berlalu, Edwyn mulai tumbuh menjadi remaja SMP. Sementara venny tumbuh menjadi gadis SMP ( ya iya lah ). Mereka tetap berteman baik, meskipun berbeda kota, venny seringkali bermain kerumah edwyn, begitu pula sebaliknya. Kedua keluarga mereka bahkan sering menghabiskan waktu ber-week end bersama di luar kota. Edwyn yang lugu sering diajak venny yang sudah puber untuk mengerjakan hal-hal yang menakjubkan bagi remaja seumuran mereka seperti : janjian menabrak penjaga bom-bom car ketika mereka bermain bom-bom car, memacu kuda untuk balapan ketika para penuntun kuda lengah ketika mereka sedang naik kuda wisata, berlomba-lomba meyelam paling dalam dalam permainan mandi bola. Dan yang paling parah adalah : mencoba merasakan seluruh macam rasa ice cream di cafe sebuah hotel di BATU.

           Tindakan terakhir diatas mulanya terdengar menyenangkan bagi keduanya, namun salahsatu dari mereka harus menerima akibat yang dramatis. Rencanyanya mereka akan merasakan 20-an jenis eskrim di cafe tersebut. namun, karena jadwal kegiatan liburan yang padat, mereka memutuskan melakukannya dalamdua hari, separo menu hari pertama, dan separo lagi hari berikutnya. Mereka selalu duduk di meja yang sama dan mengambil posisi yang sama, saling berhadapan, memesan eskrim berbeda rasa agar bisa saling mencicipi, lalu menghabiskan eskrim tersebut dengan cepat agar bisa cepat memesan yang lain. Pelaksanaan terkadang berbeda dengan rencana diatas kertas, begitu kira-kira pelajaran yang diperoleh edwyn. Yang terjadi adalah, mereka duduk di meja yang sama, mereka duduk berhadapan, mereka memesan menu berbeda, edwyn menghabiskan eskrim pesanannya, sedangkan venny rupanya benar-benar seorang pencicip profesional, hanya memakan dua sendok eskrim lalu memberikan sisanya kepada edwyn. edwyn yang dididik untuk tidak menyia-nyiakan makanan tanpa pikir panjang menghabiskan apa yang diberikan venny. Dua hari berlalu dan veny sukses merasakan seluruh rasa eskrim di cafe tersebut, sementara edwyn sukses memakan sekitar dua puluhanporsi eskrim di cafe tersebut selama dua hari. 

         Hari terakhir ketika akan pulang kerumah masing-masing, kedua keluarga tersebut memutuskan mengunjungi sebuah tempat wisata untuk bermain bersama. Veny tampak riang dan sehat, sementara edwyn terlihat tidak sehat. Venny bebas bermain dengan riangnya, sementara edwyn kepalanya mulai terasa panas. Akhirnya ketika sesi foto keluarga, edwyn panik. Panik luar biasa karena dari hidungnya mengucur darah segar..., mengalir lancar seperti baru dibuka krannya. Venny saksi mata pertama hanya berkata, "ih win, hidungmu kenapa?", lalu ibu edwyn dengan sabar mengambil tissue dan mengelap hidung edwyn dan dengan santainya berkata "kebanyakan makan eskrim ini".

Edwyn lalu bermimpi buruk malam harinya, dia duduk di depan meja makan dengan puluhan gelas eskrim dan seorang wanita muda, Venny menyuruhnya menghabiskan seluruh eskrim tersebut, lalu setiap eskrim yang dimakannya, dari hidung edwyn keluar darah (mimisan)

      Bertahun-tahun setelah itu. edwyn berkuliah di Fakultas Psikologi Unair, sementara Venny berkuliah di manajemen unibraw. mereka masih berteman, masih saling mengunjungi. Edwyn masih sabar mendengar cerita venny tentang petualangannya, bolos kuliah dan putus nyambung dengan beberapa laki-laki. Sementara venny, selalu tidak sabar jika edwyn bercerita tentang kegiatan kampusnya. mereka masih berteman baik, bedanya edwyn tidak lagi makan eskrim

***

Omnobo mengehetikan ketikan keyboardnya, adzan jumat sudah berkumandang ,brarti saatnya jumatan.

lalu dia meninggalkan catatan kecil 

*hubungan omnobo dan edwyn bisa dilihat di profil blog ini, sekian terimakasih*

BUAT MIRA